SDM 09 Plus Dikunjungi Tamu dari Jepang
SD Muhammadiyah 09 Plus kedatangan tamu dari Jepang, Rabu (29/5/2013). Tujuh orang tamu dari sebuah lembaga non pemerintah Japan International Cooperation Agency (JICA) berkunjung untuk bercengkrama sekaligus berbagi ilmu dengan siswa SDM 09 Plus.
Para siswa SDM 09 Plus diajari untuk mencintai lingkungan, menjaga kebersihan, serta mengaplikasikan proses daur ulang sampah dengan prinsip reduce, reuse, recycle.
SDM 09 Plus Belajar Sambil Wisata ke Godong Ijo
Proses pendidikan/pembelajaran bisa dilakukan di semua tempat, bukan hanya di kelas.
Pengetahuan bukan hanya di dapat dari buku-buku pelajaran, cerita dari guru (classical teaching). Tetapi masih banyak lagi sumber yang lainnya, baik berupa video dokumenter, pengalaman langsung maupun observasi lapangan.
Pengetahuan bukan hanya di dapat dari buku-buku pelajaran, cerita dari guru (classical teaching). Tetapi masih banyak lagi sumber yang lainnya, baik berupa video dokumenter, pengalaman langsung maupun observasi lapangan.
Educational Field Trip (EFT) yang digelar SD Muhammadiyah 09 Plus bertujuan untuk mengenalkan pada siswa-siswi tentang pengetahuan yang dapat diperoleh di luar kelas atau lingkungan sekolah.
EFT yang penuh keceriaan ini telah digelar pada Selasa, 7 Mei 2013 di Godong Ijo Bojong Sari
Pengaruh Media terhadap Perkembangan Pendidikan Anak
Oleh : Khumaeroh, S.Pd.
Globalisasi dan perkembangan kemajuan teknologi informasi sudah pasti akan terus terjadi. Salah satu dampak dari kemajuan teknologi adalah semakin beragamnya produk-produk elektronik yang baru yang kian lama kian terjangkau oleh masyarakat terutama kalangan menengah ke atas. Bahkan ke depannya akan semakin meluas untuk semua lapisan masyarakat.
Pada zaman dahulu jarang orang yang mengenal alat-alat elektronik, seperti komputer, laptop, dan telepon genggam. Meskipun mengenal itupun hanya TV dan radio. Tayangan televisi yang monoton dan tidak menarik membuat orang terutama anak-anak tidak tahan lama-lama di depan televisi. Anak – anak lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain mainan tradisional, seperti main lompat karet, petak umpet, kelereng, dan permainan jadul lainnya.
Hari ini, anak-anak lebih asyik dengan media, terutama media elektronik. Maraknya acara televisi yang menarik dan berbagai permainan video game yang seru membuat anak lupa dengan waktu dan kurang beraktivitas, akibatnya keterampilan serta kreativitas anak berkurang dan terampas.
Ini berarti ada dampak sosial yang terjadi dalam masyarakat dari perkembangan media elektronik yang terjadi. Kalau kita bicara tentang pengaruh media elektronik terhadap perkembangan anak, tentu kita perlu bijaksana dalam memaknainya.
Pengaruh adalah kata yang netral, yang berarti bisa baik dan bisa juga buruk. Demikian juga dengan pengaruh media elektronik, tentu ada dampak baik dan buruk terhadap perkembangan anak-anak. Media elektronik yang paling populer dan paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita adalah TV. Sekarang jumlah stasiun TV makin banyak, jenis tayangan makin beragam. Namun sayangnya stasiun TV nasional sangat berpihak pada kepentingan bisnis dan politik, jenis tayangan sangat dominan pada unsur hiburan dan informasi yang sangat jauh dari unsur edukasi.
Jangan harap kita mendapatkan tayangan yang benar-benar edukatif untuk anak-anak tanpa terkontaminasi dari iklan, kekerasan (fisik maupun verbal), serta pornografi. Sebagian besar masyarakat kita entah karena tidak paham atau memang tidak peduli akhirnya ‘membiarkan’ anak-anaknya menonton film kartun yang tidak mendidik, sinetron/telenovela, serta jenis tayangan lain yang jauh dari ideal.
Banyak orang tua yang lebih melonggarkan penggunaan media-media ini pada saat liburan akhir pekan. Sebuah data menunjukkan, bahwa durasi nonton TV bagi anak-anak saat libur akan lebih lama hingga tiga jam dibandingkan hari biasa. Karena produser TV pun tahu apa yang mereka mau. Sehingga acara-acaranya menyesuaikan. Hingga munculah paket acara istimewa seperti acara special liburan untuk anak.
Beberapa fakta yang perlu kita pahami berkaitan dengan TV adalah kebanyakan acara TV meletakkan belahan otak kiri & kanan ke dalam gelombang alpha (slow wave of inactivity) yang akan mempengaruhi fungsi, merusak keseimbangan dan interaksi antara belahan otak kiri dan kanan. Sumber cahaya yang berpendar dan bergetar diduga ada kaitannya dengan meningkatnya aktivitas gelombang alpha tersebut (Johnson, 2000). Intensitas kebisingan berpengaruh terhadap memori jangka pendek, kemampuan membaca dan konsentrasi (Bhinnety, dkk., 1997; Cohen dkk, 1973, Moran dan Loeb dalam Saez & Stephens, 1986).
Gambar-gambar di layar monitor berubah cepat tiap 2-3 detik sampai 5-6 detik, sehingga otak tidak sempat memproses gambar secara baik. Tayangan yang tersaji mengandung 5 komponen stimulus: gambar, warna, suara, gerakan dan cahaya. Hal inilah yang dapat berdampak juga pada gangguan pemusatan perhatian. Sebagian orang tua, entah sadar atau tidak menjadikan media elektronik ini sebagai bentuk ‘pengalihan pengasuhan’.
Orang tua akan merasa tidak perlu repot-repot mendampingi dan mengasuh anaknya karena anak-anak sudah ‘asyik’ sendiri dengan bermain game atau menonton TV. Untuk beberapa jenis tayangan TV yang memiliki unsur kekerasan dan pornografi, sudah tentu akan jadi model yang tidak sehat dan dapat dipastikan berpengaruh pada munculnya perilaku-perilaku negatif dan yang lain.
Ada teori yang bilang bahwa perilaku negatif akan ditiru anak 200% nya. Hampir dipastikan, penyebab utama kenakalan anak adalah karena kenakalan orang tua. Kenakalan orang tua yang fatal adalah kebodohan mereka tentang pendidikan anak yang benar. Hal lain yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah bahwa main game maupun menonton TV ini menyita waktu dan dapat membuat anak kecanduan.
Kalau ini terjadi, dampak terhadap rendahnya ketrampilan sosial akan semakin besar. Main game atau menonton juga memungkinkan terjadinya ‘toleransi dosis’, maksudnya anak makin lama makin membutuhkan waktu yang lebih lama yang seharusnya waktunya bisa dia gunakan untuk bersosialisasi. Anak akan cenderung berkembang menjadi orang dewasa yang cenderung individualistis, memiliki interpersonal skill yang rendah, kurang peka terhadap orang lain. Sudah jelas hal ini akan mengurangi kesempatannya untuk dapat sukses dalam kehidupannya kelak. Orang tua adalah sebagai model yang harus melakukan dan memberi contoh duluan. Jadi kalau kita ingin anak tidak mengkonsumsi tayangan dan permainan elektronik yang tidak aman dan tidak berkualitas, kitanya dulu yang harus melakukan dan memberi contoh langsung. Seperti halnya kalau kita ingin anak kita gemar membaca buku, ya kitanya dulu juga harus gemar baca juga.
Ada suatu penelitian tentang “satu pekan tanpa TV” dan hasil positifnya adalah:
- Berkurangnya perselisihan tajam antar anggota keluarga
- Kecenderungan membaca
- Ada kesempatan berolahraga
- Ikut aktif mengerjakan pekerjaan rumah
- Bersosial
- Nikmat taat kepada Allah dan nikmat beribadah Seperti bunyi hadis ini: “Dan orang-orang beriman selalu menghindari dari hal-hal yang tidak baik.”
Jika pun ingin tetap menggunakan media, usahakan pilihannya adalah media cetak ; buku dan majalah anak atau film-film VCD yang sebelumnya sudah diseleksi orang tua. Mari selalu melakukan pendampingan dalam menonton film, terutama untuk anak-anak yang lebih kecil. Sekalipun film-film itu aman, tapi orang tua harus tetap aktif mendampingi dan memberikan penekanan kepada mereka nilai-nilai positif dalam film tersebut.
Dan yang terakhir, Mari selalu peduli terhadap perkembangan pendidikan anak-anak, tetap miliki berbagai alternatif kegiatan lain yang lebih mendidik baik kegiatan bersama orang tua, anggota keluarga yang lain maupun bersama teman-temannya. Sebagai orang tua harus punya potensi untuk menjadi hal yang lebih menarik buat anak-anak bila dibanding TV, VCD/DVD, maupun barang elektronik lain.
Sumber: Majalah Gema Bersemi Edisi 05/XV/Tahun 2010
Peringati Hardiknas, SDM 09 Gelar Karnaval Sepeda Hias
Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), SD Muhammadiyah 09 Plus menggelar karnaval dan lomba sepeda hias. Karnaval itu dilakukan dengan berjalan kaki berkeliling kompleks perumahan Kavling TNI Angkatan Laut (TNI AL), Duren Sawit, Jakarta, Kamis (2/5/2013).
Siswa-siswa SDM 09 Plus terlihat gembira menunggangi sepeda hias mereka. Sementara yang tidak membawa sepeda, berjalan kaki bersama para guru.
Peringati Hari Kartini & Hari Bumi SDM 09 Plus Buat Petisi
Dalam memperingati Hari Kartini dan Hari Bumi 2013 yang jatuh berdekatan (21 dan 22 April), SD Muhammadiyah 09 Plus membuat petisi. Petisi ini dibuat oleh semua siswa dan guru SDM 09 Plus agar para siswa menyadari pentingnya kesadaran gender dan kelestarian alam sejak dini. Para siswa bisa mengekspresikan kata-kata harapan untuk kelestaraian alam di spanduk yang dibentangkan di dinding sekolah.
Selain membuat petisi, Hari Kartini dan Hari Bumi 2013 juga diperingati dengan lomba membuat nasi tumpenng antar kelas. Kreativitas siswa dibantu orang tua bersaing menjadi yang terbaik menghias tumpengnya.
SDM 09 Plus Raih Dua Piala Lomba Pantomim di FLS2N
SD Muhammadiyah 09 Plus berhasil mendapatkan 2 Piala Lomba Pantomim dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Gugus (Juara I) dan Kecamatan Duren Sawit (Juara Harapan I) atas nama Sulthon Azka Laudza.
Saksikan aksi teman kita Sulthon Azka Laudza pada saat latihan untuk lomba FLS2N dalam video yang telah diunggah di Youtube:
SDM 09 Plus Juara 3 Lomba Drumband Tingkat SD se-Jabodetabek
Meski relatif baru berdiri dan baru pertama kalinya mengikuti lomba drumband, siswa/siswi SD Muhammadiyah 09 Plus telah berhasil meraih Juara 3 Lomba Drum Band dalam rangka "Hari Ulang Tahun TMII Ke-38" Tingkat TK - SD, & Sanggar se-Jabodetabek bersama Sanggar Seni Seruni Jakarta, kerjasama dengan Teater Imax Keong Mas (TMII). (20/04/2013)
Saksikan aksi anak-anak SD Muhammadiyah 09 Plus saat tampil berlomba dalam video yang telah diunggah di Youtube.
Kunjungan SDM 09 Plus ke DPR RI dan Meuseum Wayang
Untuk mendekatkan diri dengan wakil rakyat di DPR, siswa SD Muhammadiyah 09 Plus berkunjung ke gedung rakyat, Kamis (7/3/2013).
Selama berkunjung ke DPR, siswa mempelajari fungsi dan kedudukan DPR sebagai lembaga negara. Anak-anak disambut oleh para pegawai Humas DPR yang menerangkan tugas dan fungsi anggota DPR, serta jenis-jenis rapat dan sidang yang digelar di sana.
Anak-anak pun mengaku bercita-cita ingin jadi anggota DPR dan ingin mengikuti sidang-sidang seperti sidang paripurna.
Selama berkunjung ke DPR, siswa mempelajari fungsi dan kedudukan DPR sebagai lembaga negara. Anak-anak disambut oleh para pegawai Humas DPR yang menerangkan tugas dan fungsi anggota DPR, serta jenis-jenis rapat dan sidang yang digelar di sana.
Anak-anak pun mengaku bercita-cita ingin jadi anggota DPR dan ingin mengikuti sidang-sidang seperti sidang paripurna.
SDM 09 Plus Raih Tiga Piala di LOKETA
SD Muhammadiyah 09 Plus berhasil meraih tiga piala dalam Lomba Keterampilan Agama (LOKETA), Pentas Seni Pendidikan Agama Islam Tingkat Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, 13 Februari 2013.
Dalam kegiatan ini ananda Adhimas Miftahul Firdaus (Kelas IV) memenangkan juara I lomba MHQ Putera; ananda Nabilah Syafitri (kls IV) memenangkan juara II lomba MHQ Puteri; ananda Ammar Daffa (kls IV) memenangkan juara harapan III lomba PILDACIL.
Inilah tampang juara-juara yang telah mengharumkan nama SDM 09 Plus, semoga di lomba lainnya ananda bisa meningkatkan prestasinya. Untuk ananda yang belum berhasil meraih piala, jangan patah semangat dan harus terus giat belajar agar bisa berprestasi di lomba lainnya.
Berikut ini galeri foto aktivitas partisipasi siswa-siswa SDM 09 Plus dalam LOKETA Kelurahan Pondok Bambu:
Subscribe to:
Posts (Atom)